RSS

Kamis, 21 April 2011

UNEMPLOYMENT

A. Pengertian Pengangguran

Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Orang yang tidak sedang mencari kerja contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolan smp, sma, mahasiswa perguruan tinggi, dan lain sebagainya yang karena sesuatu hal tidak/belum membutuhkan pekerjaan.

B. Jenis-jenis Pengangguran

1. Pengangguran Friksional / Frictional Unemployment

Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerjaan.

2. Pengangguran Struktural / Structural Unemployment

Pengangguran struktural adalah keadaan di mana penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.

3. Pengangguran Musiman / Seasonal Unemployment

Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti musim tanam, tukan jualan duren yang menanti musim durian.

4. Pengangguran Siklikal

Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.

C. Faktor penyebab terjadinya Pengangguran

1. Ketidaksesuaian antara hasil yang dicapai antara pendidikan dengan lapangan kerja

Umumnya perusahaan atau penyedia lapangan kerja membutuhkan tenaga yang siap pakai, artinya sesuai dengan pendidikan dan ketrampilannya, namun dalam kenyataan tidak banyak tenaga kerja yang siap pakai tersebut. Justru yang banyak adalah tenaga kerja yang tidak sesuai dengan job yang disediakan.

Tingkat Pendidikan memicu Pengangguran

Pertumbuhan ekonomi sangat mempengaruhi angka pengangguran. Melihat kenyataan ini, semestinya lembaga-lembaga pendidikan, punya tanggung jawab moral terhadap lulusannya, jangan sampai menambah deretan jumlah pengangguran yang sudah ada.
banyak orang yang menganggur karena kurangnya lapangan pekerjaan yang tersedia.Pendidikan di Indonesia juga merupakan factor utama yang menyebabkan terjadinya pengangguran.Banyak orang yang tidak mampu menyelesaikan pendidikannya sampai menengah atas ataupun perguruan tinggi.

lembaga pendidikan menjadi kebutuhan semua lapisan masyarakat yang ada di Indonesia. Karena itu pula, dewasa ini begitu menjamur sekolah-sekolah tinggi, akademi dan sejenisnya yang menawarkan program Diploma 1 (D1) hingga D3. Namun, program-program diploma itu, juga terkesan masih mahal menurut ukuran kocek kelas menengah bawah.Pendidikan yang hanya berorientasi kepada kalangan pemilik uang, sesungguhnya merupakan hal yang jauh dari apa yang disebut pendidikan yang membebaskan.

Berbagai kemungkinan dapat menyebabkan peserta didik tak dapat melanjutkan pendidikan formal ke jenjang yang lebih tinggi. Ada yang memang karena ketidakmampuan orangtua disebabkan karena memerlukan biaya yang tinggi, selain itu ada pula karena malas, dan lainnya. Justru itu, program life skill seperti bidang komputer, jahit-menjahit, montir, bahasa Inggris serta lainnya sangat besar manfaatnya buat kehidupan karena itu dapat menjadikan mereka setidaknya agar mereka dapat memiliki kemampuan yang lain.Tetapi karena juga banyaknya orang-orang yang kurang menyadari betapa pentingnya pendidikan, mereka tidak perduli dengan nasib mereka sendiri.Oleh karenanya mereka menjalankan kehidupan mereka sendiri dengan yang apa adanya dan kadang juga menggantungkan hidupnya pada orang lain.Karena tidak mempunyai uang untuk membiayai hidupnya mereka terkadang melakukan kejahatan dan tindakan kriminal yang dapat merugikan orang lain.

Dengan upaya-upaya pelatihan life skill, angkatan kerja kita punya keterampilan yang siap pakai dan profesional, sehingga tidak menganggur atau menjadi tenaga kerja murahan.. Orang yang hanya bisa menyelesaikan pendidikannya sampai tingkat menengah atas saja sebagian besar hanya sebagai buruh-buruh di pabrik hanya sebagian kecil diantara mereka yang bisa mendapatkan pekerjaan yang layak.

2. Ketidakseimbangan demand (permintaan) dan supply (penawaran)

Pengangguran masih tinggi karena permintaan kerja sangat sedikit dibandingkan tenaga kerja yang tersedia.

3. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dihasilkan masih rendah

Penciptaan SDM oleh perguruan tinggi yang belum memadai, atau belum mencapai standar yang ditetapkan.

4. Malas

Pemikiran beberapa orang yang ingin mendapatkan materi yang berkelebihan dengan cara yang instan atau cepat dan mudah, tanpa harus berusaha dengan kerasnya, disebabkan tidak maunya berlelah dahulu.

5. Umur

Faktor umurpun sering menjadi alasan untuk tidak memperkerjaan seseorang, karena yang sudah usia lanjut kadang kreatifitasnya akan semakin berkurang. Bisa dikatakan, semakin tua semakin sempit pula harapan kita untuk bekerja, meskipun tidak mutlak.

OPINI :

Menurut kami, tingkat pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu faktor yang sangat mempengaruhi terjadinya pengangguran, begitupun juga dengan pendidikan yang kita jalankan atau dapatkan. Kesadaran dari setiap individu akan pentingnya suatu pendidikan untuk diikuti, bukan hanya secara formal tetapi dapat juga secara informal. Karena sekecil apapun pendidikan yang kita dapatkan bila dilakukan dengan sungguh-sungguh, pasti akan selalu berdampak pada kehidupan kita, yaitu mengurangi tingkat pengangguran, dikarenakan adanya pengetahuan atau bekal untuk menghadapi dunia kerja.

SOLUSI:

Awal untuk mengatasi pengangguran adalah dari pola pikir masyarakat, dan betapa pentingnya dan pengaruhnya pendidikan bagi setiap aspek kehidupan.

Untuk mengatasi atau menekan terjadinya pengangguran yaitu

  1. Merevisi system pendidikan, dimana lebih banyak kepada praktiknya, dan mempersiapkan generasi muda untuk masuk ke dalam dunia kerja.

  2. Menumbuhkan sifat bekerja keras atau mau berusaha dari setiap individu

  3. Menumbuhkan tingkat kesadaran dalam masing-masing individu akan pentingnya pendidikan untuk bekal masa depan

  4. Mengikuti pelatihan life skill, angkatan kerja kita punya keterampilan yang siap pakai dan profesional

  5. Berani atau tidak malu untuk memulai suatu pekerjaan dari yang biasa

  6. Pemerintah turut campur tangan dalam menambah lapangan kerja baru atau memberi modal usaha bagi mereka yang kurang mampu.

  7. Menumbuhan sifat kewirausahaan, agar tidak terpaku pada lapangan kerja yang ada, tetapi mau membuat suatu lapangan kerja yang baru.

KESIMPULAN :

Pengangguran selain disebabkan karena pendidikan ataupun tingkat ekonomi seseorang, faktornya yang mendukung terjadinya pengangguran juga karena kurangnya kesadaran dan kreatifitas yang harusnya terus dikembangkan agar mempunyai skill yang patut diperhitungkan di dunia usaha.


Kelas : 1EA09

Nama :

¨ Desy Natalia (19210017)

¨ Dewi Komalasari (19210117)

¨ Erlita Ardevillana (12210404)

¨ Rika Mustika Dewi (15210945)

¨ Suhartini Umi K.J.H. (16210718)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar