RSS

Senin, 05 Mei 2014

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN PERSEPSI KUALITAS TERHADAP KEPUTUSAN PENGGUNAAN JASA DALAM MEMILIH LEMBAGA KURSUS BAHASA INGGRIS (STUDI KASUS: LBPP LIA DEPOK)


Disusun oleh        :

  •  Anggi Oktavyani          (10210825)
  •  Desy Natalia                 (19210017)
  •  Irfian Firliani                (13210613)
  • Nurul Apriana               (15210203)
  • Rizki Amalia F              (16210120)

Kelas                    :        4 EA 01
Mata Kuliah        :        Bahasa Inggris Bisnis 2


1.      Pendahuluan
Pendidikan adalah salah satu unsur yang terpenting dalam kehidupan manusia karena pendidikan saat ini sudah menjadi kebutuhan bagi setiap orang. Pendidikan akan menjadi tolak ukur bagaimana seseorang dapat maju di masa depan. Masa depan yang baik dapat dilihat dari pendidikan yang baik yang telah ditempuh. Pendidikan juga dapat membentuk kepribadian seseorang. Pendidikan menurut M.J Langeveld merupakan usaha dari manusia  kepada manusia untuk membimbing menjadi dewasa. Tujuan dari pendidikan ini adalah untuk mengajarkan kepada anak-anak mengenai kehidupan agar bisa menjadi mandiri dan bertanggung jawab. Menyadari pentingnya pendidikan saat ini maka pemerintah juga terus mencanangkan program pendidikan karena dengan adanya pendidikan dengan harapan generasi penerus bangsa mempunyai kualitas, mampu bersaing dan menyesuaikan diri di kehidupan untuk hidup bermasyarakat, berbangs dan bernegara. Pendidikan terdapat dua jenis yaitu pendidikan  formal dan informal. Pendidikan formal seperti SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi. Sedangkan pendidikan informal seperti kursus, workshop daan sebagainya. Tidak hanya pendidikan formal yang banyak menjadi perhatian karena kontribusinya. Kini pendidikan informal pun mempunyai kontribusi terhadap masa depan seseorang. Bukan hal yang aneh jika hal tersebut terjadi karena dipendidikan seseorang bisa menambahkan pengetahuan selain dari yang mereka peroleh dari pendidikan formal. Selain itu di pendidikan informal juga bisa mempelajari hal baru yang tidak didapat dari pendidikan formal.
Pendidikan informal yang sering ditemui adalah lembaga kursus. Salah satunya adalah lembaga kursus bahasa. Kini sangat banyak ditemui lembaga kursus yang menawarkan pembelajaran bahasa. Hal ini dapat dilihat bahwa kini bahasa menjadi sangat diperhitungkan mengingat untuk dapat bersaing dengan negara lain maka harus mempunyai basic komunikasi menggunakan bahasa internasional karena hal itu dapat memberikan nilai tambah. Seseorangpun dapat diperhitungkan di dunia luar jika memiliki kemampuan bahasa yang baik. Hal inilah yang dijadikan suatu peluang bisnis oleh pemilik usaha untuk mendirikan berbagai lembaga kursus bahasa asing, salah satunya adalah kursus bahasa Inggris. Seperti yang sudah diketahui bahwa bahasa inggris merupakan bahasa Internasional yang hampir seluruh negara menggunakan bahasa tersebut.
Dalam dunia bisnis, prospek bisnis dalam hal pendidikan bahasa dinilai cukup menjanjikan. Bisnis kursus bahasa Inggris kini banyak ditemui diberbagai tempat di Indonesia. Menjamurnya lembaga kursus ini bukan tanpa alasan. Apalagi semakin lama perkembangan dunia semakin tanpa batas yang membuat orang mudah keluar masuk berbagai negara untuk melakukan tujuan mereka. Untuk itu diperlukan komunikasi dengan bahasa Internasional  yang baik dan benar demi menunjang dan mempermudah tujuan kehidupan seseorang. Baik itu tujuan jangka pendek maupun jangka panjang.
Lembaga Bahasa dan Pendidikan Profesional (LBPP) LIA merupakan salah satu lembaga kursus bahasa Inggris yang menjadi salah satu tempat kursus ternama dan yang dapat diperhitungkan. LBPP LIA sudah memiliki banyak cabang di berbagai daerah yang ada di Indonesia, dan membuat LBPP LIA mudah dikenal oleh banyak kalangan. Untuk itu, penulis melakukan penelitian mengenai “ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN PERSEPSI KUALITAS TERHADAP KEPUTUSAN PENGGUNAAN JASA DALAM MEMILIH LEMBAGA KURSUS BAHASA INGGRIS (STUDI KASUS: LBPP LIA DEPOK)”

2.      Analisis
2.1  Masalah
Di zaman globalisasi seperti saat ini Bahasa Inggris memiliki peran penting dalam berbagai bidang. Setiap orang di tuntut untuk menguasainya.  Indonesia yang mayoritas  penduduknya tidak menggunakan bahasa inggris untuk kesehariannya  menimbulkan kesulitan untuk beberapa orang sehingga dengan adanya lembaga kursus Bahasa Inggris disinyalir dapat membantu dalam pengembangan pendidikan Bahasa Inggris. Banyaknya lembaga kursus ini kemudian memunculkan masalah baru dimana konsumen dihadapkan dengan berbagai pilihan bagi konsumen untuk memilih lembaga kursus Bahasa Inggris mana yang kompeten dan sesuai dengan yang diharapkan.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka untuk mempermudah pembahasan, penulis merumuskan permasalahan tersebut sebagai berikut:
1)      Apa pengaruh  motivasi terhadap keputusan peserta didik menggunakan jasa lembaga pendidikan Bahasa Inggris LIA?
2)      Apa pengaruh  persepsi kualitas terhadap keputusan peserta didik menggunakan jasa lembaga pendidikan Bahasa Inggris LIA?
Agar pokok permasalahan dalam penulisan ini tidak melebar terlalu jauh, maka penulis membatasi masalah hanya melakukan penelitian pada lembaga pendidikan Bahasa Inggris LIA di daerah Depok.

2.2  Solusi
Untuk meneliti lembaga kursus Bahasa Inggris yang kompeten, penulis memilih LIA sebagai lembaga kursus yang akan diteliti dengan menggunakan variabel motivasi dan persepsi kualitas terhadap keputusan pembelian jasa dari lembaga kursus LIA dengan menyebar kuesioner kepada 30 siswa LIA Depok yang berusia diatas 15 tahun. Berikut adalah hasil dari penelitian:
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Tabel 2.1
Rekapan Uji Validitas
No.Item
Pernyataan
r hitung
r tabel
Taraf Signifikansi
Keterangan

1
M1
0,930
0,361
95%
VALID

2
M2
0,640
0,261
95%
VALID

3
M2
0,583
0,361
95%
VALID

4
M4
0,663
0,361
95%
VALID

5
PK1
0,588
0,361
95%
VALID

6
PK2
0,565
0,361
95%
VALID

7
PK3
0,601
0,361
95%
VALID

8
PK4
0,930
0,361
95%
VALID

9
KP1
0,930
0,361
95%
VALID

10
KP2
0,930
0,361
95%
VALID

11
KP3
0,930
0,361
95%
VALID

12
KP4
0,495
0,361
95%
VALID

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 20
Pada penelitian ini penulis menguji validitas pada kuesioner dengan menggunakan software SPSS 20 dan kemudian membandingkan nilai r pada kolom Corrected Item Total Correlation pada item statistics pada r tabel. Jika nilai r pada kolom corrected item total correlation > r tabel maka item-item pertanyaan dianggap valid. Nilai r pada tabel tingkat signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n) sebanyak 30 adalah sebesar 0,361.
Setelah dinyatakan valid, maka dilakukan uji reliabilitas. Dan untuk menguji reliabilitas dari tiap-tiap item pertanyaan, penulis melihat nilai Cronbach’s Alpha pada output Reliability Statistics. Jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,6 maka dinyatakan Reliabel. Dapat dilihat hasil dari output SPSS sebagai berikut:
Tabel 2.2
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
,936
12
.




Berdasarkan hasil tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai Cronbach’s Alphanya sebesar 0,936> 0,6 maka dinyatakan reliabel (dapat diandalkan) atau dapat dikatakan bahwa hasil pengukuran relatif konsisten apabila dilakukan pengukuran ulang pada waktu yang berlainan.

Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Tabel 2.3
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
,322
1,317

,244
,809
MOTIVASI KONSUMEN
-,565
,240
-,687
-2,349
,026
PERSEPSI KUALITAS
1,518
,286
1,551
5,302
,000
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PENGGUNAAN JASA
            Dari tabel 2.3, dapat dihasilkan persamaan regresi yaitu sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2
Y = 10,115 +  0,217X1 + 0,317X2
Dimana:           Y = Keputusan Penggunaan Jasa
 a = Bilangan Konstanta
                  b1,b2 = Koefisien regresi X1, X2
          X1 = Persepsi kualitas
          X2 = Motivasi Konsumen
Dari persamaan diatas dapat dijelaskan bahwa:
1)      Nilai konstanta a sebesar 10,115, artinya jika persepsi kualitas dan motivasi konsumen nilainya 0, maka keputusan penggunaan jasa nilainya positif, yaitu 0,322.
2)      Koefisien regresi persepsi kualitas bernilai positif, yaitu 1,518. Hal ini berarti jika persepsi kualitas dinaikan sebesar 1 poin, maka motivasi akan mengalami peningkatan sebesar 1,518.
3)      Koefisien regresi insentif bernilai negatif, yaitu -0,565. Hal ini berarti jika motivasi konsumen dinaikan sebesar 1 poin, maka keputusan penggunaan jasa akan mengalami penurunan sebesar 0,565.

Koefisien Determinasi dan Koefisien Korelasi Berganda
Untuk melihat besarnya kontribusi dan kuatnya korelasi variabel bebas (gaji dan insentif) secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya (motivasi kerja) yaitu dengan melihat koefisien determinasi totalnya (R2) dan koefisien korelasi dalam tabel model summary.
Menurut Sarwono (2006) memberikan interpretasi mengenai kekuatan hubungan antara dua variabel sebagai berikut (Taufik & Nina, 2011:151) :
0                      = Tidak ada korelasi antara dua variabel
>0 - 0,025        = Korelasi sangat lemah
>0,025 – 0,5    = Korelasi cukup
>0,05 – 0,75    = Korelasi kuat
>0,75 – 0,99    = Korelasi sangat kuat
1                      = Korelasi sempurna
Tabel 2.4
Model Summary
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1
,910a
,827
,815
,616
a. Predictors: (Constant), PERSEPSI KUALITAS, MOTIVASI KONSUMEN








Dari tabel diatas dapat dilihat nilai R Squarenya yaitu 0,827, ini berarti nilai sebesar 82,7% memberikan makna bahwa keputusan penggunaan jasa dapat dipengaruhi oleh faktor persepsi kualitas dan motivasi konsumen sebesar 82,7% ,dan sisanya 17,3%  dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini, dan nilai adjusted R square sebesar 0,815 menunjukkan bahwa korelasi antara variabel persepsi kualitas dan motivasi konsumen terhadap keputusan penggunaan jasa tergolong sangat kuat.

Hasil Uji F
Analisa secara simultan ini digunakan untuk menentukan variabel bebas yang memiliki pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.
Langkah-langkah yang digunakan untuk uji F:
1)      Merumukan Hipotesis
Ho1 :  Tidak ada pengaruh persepsi kualitas dan motivasi konsumen secara simultan terhadap keputusan penggunaan jasa lembaga pendidikan Bahasa Inggris LIA.
Ha1 : Ada pengaruh persepsi kualitas dan motivasi konsumen secara simultan terhadap keputusan penggunaan jasa lembaga pendidikan Bahasa Inggris LIA.
2)      Menentukan F hitung
F hitung didapat dari hasil perhitungan software SPSS, Hasil tabel uji F dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 2.5
ANOVAa
Model
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
1
Regression
49,125
2
24,563
64,755
,000b
Residual
10,242
27
,379


Total
59,367
29



a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PENGGUANAAN JASA
b. Predictors: (Constant), PERSEPSI KUALITAS, MOTIVASI KONSUMEN







Dari hasil tabel diatas, hasil f hitungnya sebesar 64,755 dan besarnya signifikansi adalah 0,000.
1.         Berdasarkan F tabel dan F hitung
             F tabel= 3,354 dan F hitung 64,755
2.         Karena F hitung > F tabel atau  64,755 > 3,354 maka Ho ditolak, artinya Berdasarkan F tabel dan F hitung
            F tabel= 3,140 dan F hitung 11,549.
Karena F hitung > F tabel atau  11,549 > 3,140 maka Ho ditolak, artinya Ada pengaruh persepsi kualitas dan motivasi konsumen secara simultan terhadap keputusan penggunaan jasa lembaga pendidikan Bahasa Inggris LIA.

Hasil Uji T (Parsial)
Analisa parsial atau uji T ini digunakan untuk menentukan variabel bebas yang memiliki hubungan terhadap variabel terikat sehingga digunakan uji t (uji parsial).
1)      Merumuskan Hipotesis
Ho2 : Tidak ada pengaruh persepsi kualitas dan motivasi konsumen secara parsial terhadap keputusan penggunaan jasa lembaga pendidikan Bahasa Inggris LIA.
Ha2 : Ada pengaruh persepsi kualitas dan motivasi konsumen secara parsial terhadap keputusan penggunaan jasa lembaga pendidikan Bahasa Inggris LIA.
2)      Menentukan t hitung
T hitung didapat dari hasil perhitungan software SPSS, berikut adalah hasil Uji T yang dapat dilihat pada tabel coefficients:
      Tabel 2.6
     Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
,322
1,317

,244
,809
MOTIVASI KONSUMEN
-,565
,240
-,687
-2,349
,026
PERSEPSI KUALITAS
1,518
,286
1,551
5,302
,000
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PENGGUANAAN JASA

Dari hasil tabel diatas, t hitung untuk persepsi kualitas sebesar 5,302 dan untuk motivasi konsumen sebesar -2,349,  besarnya signifikansi dari persepsi kualitas sebesar 0,000 dan motivasi konsumen sebesar 0,026.
3)      Membuat Kesimpulan
Berdasarkan T tabel dan T hitung
t tabel = 2,052/ -2,052 , t hitung X1= 5,302 t hitung X2= -2,349
a)      5,302 > 2,052 maka Ho ditolak atau ada pengaruh persepsi kualitas terhadap keputusan penggunaan jasa lembaga pendidikan Bahasa Inggris LIA.
b)      -2,349 < -2,052 maka Ho diterima atau tidak ada pengaruh motivasi konsumen terhadap keputusan penggunaan jasa lembaga pendidikan Bahasa Inggris LIA.

3.      Kesimpulan
Berdasarkan dari perumusan masalah dan tujuan penelitian ini, maka dapat disimpulkan antara lain:
1)      Hasil pengujian hipotesis dengan uji t
Hasil uji t menunjukan bahwa variabel motivasi konsumen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel keputusan penggunaan jasa karena p-value variabel-variabel independen tersebut lebih besar dari 0,05 jadi H0 diterima Ha  ditolak. Sedangkan variabel independen yang berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan penggunaan jasa yaitu persepsi kualitas karena p-value variabel independen tersebut lebih kecil dari 0,05 jadi H0 ditolak Ha  diterima.

2)      Hasil pengujian hipotesis dengan uji f
Hasil uji f menunjukkan Fh sebesar 11,549 dengan Ft yang didapat yaitu sebesar 3,140 berarti Fh ≥ Ft  dan tingkat signifikan 0,000 yang berarti  < 0,05 dan dapat ditarik kesimpulan bahwa secara keseluruhan variabel X yaitu motivasi konsumen dan persepsi kualitas berpengaruh terhadap variabel Y yaitu keputusan penggunaan jasa lembaga pendidikan Bahasa Inggris LIA.





DAFTAR PUSTAKA

ejournal.gunadarma.ac.id/.../970-2759-1-RV.docx‎
eprints.undip.ac.id/.../1/Skripsi_TRIUPAYANTO.pdf‎
repository.usu.ac.id/bitstream/.../4/Chapter%20II.pdf‎
eprints.undip.ac.id/22627/1/full_skripsi.pdf‎
www.lia.ac.id/ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar