Kebutuhan yang bersifat
psikologis merupakan kebutuhan yang timbul dari keadaan fisiologis tertentu
seperti kebutuhan yang diakui, harga diri, atau kebutuhan untuk diterima oleh
lingkungannya. Psikologis dalam perilaku konsumen merupakan faktor yang
mempengaruhi perilaku pembelian konsumen yang dilihat dari unsur dalam diri
konsumen yang dapat membentuk perilaku konsumen. Pilihan pembelian seseorang
juga dipengaruhi faktor psikologi yang terutama yaitu motivasi, persepsi,
proses belajar serta kepercayaan dan sikap.
Dalam hal sikap, merupakan
organisasi dari motivasi, perasaan emosional, persepsi dan proses kognitif
kepada suatu aspek. Dapat pula dikatakan bahwa sikap adalah cara kita berpikir,
merasa dan bertindak.
Kebanyakan dari
kebutuhan yang ada tidak cukup kuat untuk memotivasi seseorang pada suatu saat
tertentu. Suatu kebutuhan akan berubah menjadi motif, apabila kebutuhan
tersebut sudah mencapai tingkat tertentu. Motif adalah suatu kebutuhan yang
cukup menekan seseorang untuk mengejar kepuasannya. Menurut Gray (dalam
Winardi, 2002) motivasi merupakan sejumlah proses, yang bersifat internal, atau
eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme
dan persistensi, dalam hal melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu. Adanya suatu
dorongan dari dalam diri ataupun luar diri suatu individu akan mempengaruhi
perilaku konsumen dalam pembelian.
Dengan adanya sikap dan
motivasi yang kita miliki, diperlukan suatu mawas diri dalam melakukan
pembelian. Mawas diri menurut Marbun Hardjowirogo adalah meninjau ke dalam hati
nurani kita guna mengetahui benar tidaknya, suatu tindakan yang telah diambil
secara teknis psikologis, usaha tersebut dapat dinamakan juga introspeksi yang
pada dasarnya ialah pencarian tanggung jawab ke hati nurani mengenai suatu
perbuatan.
Sumber :
Simamora,
Bilson. 2000. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar