RSS

Sabtu, 10 November 2012

Sikap, Motivasi dan Mawas diri


Kebutuhan yang bersifat psikologis merupakan kebutuhan yang timbul dari keadaan fisiologis tertentu seperti kebutuhan yang diakui, harga diri, atau kebutuhan untuk diterima oleh lingkungannya. Psikologis dalam perilaku konsumen merupakan faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen yang dilihat dari unsur dalam diri konsumen yang dapat membentuk perilaku konsumen. Pilihan pembelian seseorang juga dipengaruhi faktor psikologi yang terutama yaitu motivasi, persepsi, proses belajar serta kepercayaan dan sikap.
Dalam hal sikap, merupakan organisasi dari motivasi, perasaan emosional, persepsi dan proses kognitif kepada suatu aspek. Dapat pula dikatakan bahwa sikap adalah cara kita berpikir, merasa dan bertindak.
Kebanyakan dari kebutuhan yang ada tidak cukup kuat untuk memotivasi seseorang pada suatu saat tertentu. Suatu kebutuhan akan berubah menjadi motif, apabila kebutuhan tersebut sudah mencapai tingkat tertentu. Motif adalah suatu kebutuhan yang cukup menekan seseorang untuk mengejar kepuasannya. Menurut Gray (dalam Winardi, 2002) motivasi merupakan sejumlah proses, yang bersifat internal, atau eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persistensi, dalam hal melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu. Adanya suatu dorongan dari dalam diri ataupun luar diri suatu individu akan mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian.
Dengan adanya sikap dan motivasi yang kita miliki, diperlukan suatu mawas diri dalam melakukan pembelian. Mawas diri menurut Marbun Hardjowirogo adalah meninjau ke dalam hati nurani kita guna mengetahui benar tidaknya, suatu tindakan yang telah diambil secara teknis psikologis, usaha tersebut dapat dinamakan juga introspeksi yang pada dasarnya ialah pencarian tanggung jawab ke hati nurani mengenai suatu perbuatan.
  
Sumber :
Simamora, Bilson. 2000. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar