RSS

Minggu, 07 Oktober 2012

Pengaruh Kebudayaan terhadap Pembelian dan Konsumsi


Kebudayaan merupakan suatu cara hidup, kepercayaan dan adat istiadat yang  didapat atau diperoleh dan sudah melekat pada diri setiap orang yang berada pada suatu tempat atau wilayah tertentu, dimana sifatnya turun temurun dari generasi ke generasi dan wajib untuk dihormati dan dihargai.
Menurut Blackwell, budaya merupakan kesatuan, nilai, artefak, ide dan simbol lain yang memiliki arti membantu individu dalam menkomunikasikan, menginterprestasikan dan mengevaluasi sebagai anggota dari masyarakat. Dalam melakukan suatu pembelian dan konsumsi, kebudayaan dapat mempengaruhinya. Budaya mempunyai efek yang sangat besar dalam menentukan bagaimana dan mengapa konsumen membeli suatu barang dan bagaimana konsumen mengkonsumsi barang atau jasa tersebut.
Dalam proses pembelian dipengaruhi oleh kebudayaan, yaitu dalam proses tawar menawar (negoisasi) antara penjual dan pembeli terhadap harga barang yang diinginkan untuk dibeli. Mengetahui kebudayaan suatu masyarakat, mempermudah suatu perusahaan untuk mengetahui perilaku pembelian dari si konsumen.
Budaya juga mempengaruhi bagaimana konsumen mengkonsumsi dan menggunakan suatu produk. Konsumen membeli produk untuk mendapatkan kegunaan, bentuk dan maksud yang pemasar alamatkan semenjak mendefinisikan budaya dalam mengkonsumsi.
Menurut Wilkie (1990), tipe perilaku konsumen dalam melakukan pembelian dikelompokkan menjadi empat berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat keterlibatan diferensiasi merek, yang dijelaskan sebagai berikut

1.    Budget Allocation (Pengalokasian budget)
2.    Product Purchase or Not (Membeli produk atau tidak)
3.    Store Patronage (Pemilihan tempat untuk mendapatkan produk)
4.    Brand and Style Decision (Keputusan atas merek dan gaya)


Sumber:
Rangkuti, Freddy. 2009. Strategi Promosi yang kreatif & Analisis Kasus Integrated Marketing Communication. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar