Pemasaran adalah suatu
sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan menditribusikan barang dan
jasa untuk memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli
potensial (Stanton, 1997). Kegiatan-kegiatan tersebut beroperasi dalam suatu
lingkungan yang dibatasi sumber-sumber dari perusahaan itu sendiri,
perarturan-peraturan, maupun konsekuensi sosial perusahaan.
Pemasaran menurut Kotler
(2000:8) adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan dan mempertukarkan produk dengan pihak lain. Dalam hal ini pemasaran
merupakan proses pertemuan antara individu dan kelompok dimana masing-masing
pihak ingin mendapatkan apa yang mereka butuhkan atau inginkan melalui tahap
menciptakan, menawarkan, dan pertukaran.
Definisi pemasaran
tersebut berdasarkan pada prinsip yang meliputi: kebutuhan (needs), produk
(goods, services, and idea), permintaan (demands), nilai, biaya, kepuasan,
pertukaran, transaksi, hubungan, dan jaringan, pasar, pemasar serta prospek.
Terdapat dua faktor yang
mempengaruhi cara dan keberhasilan perusahaan terhadap pemasarannya, yaitu:
1.
Lingkungan eksternal sistem pemasaran
Lingkungan ini tidak dapat dikendalikan perusahaan. Misalnya,
kebebasan masyarakat dalam menerima dan menolak produk perusahaan, politik dan
peraturan pemerintah, keadaan perekonomian, kependudukan serta munculnya
pesaing.
2.
Variabel internal sistem pemasaran
Variabel ini dapat dikendalikan oleh perusahaan, terdiri atas
dua kelompok, yaitu sumber bukan pemasaran (kemampuan produksi, keuangan, dan
personal) dan komponen-komponen bauran pemasaran yang meliputi: produk, harga,
promosi, dan distribusi (Swastha, 2002).
Perilaku konsumen adalah
kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan
menggunakan barang dan jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan
pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut (Swastha dkk., 1997). Perilaku
konsumen mempelajari dimana, dalam kondisi macam apa, dan bagaimana kebiasaan seseorang
membeli suatu produk dengan merk tertentu. Kesemuanya ini sangat membantu
manajer pemasaran dalam menyusun kebijaksanaan pemasaran perusahaan. Proses pengambilan
keputusan pembelian suatu barang atau jasa akan melibatkan berbagai pihak, sesuai
dengan peran masing-masing. Peran yang dilakukan tersebut adalah:
1.
Initiator
Individu yang mempunyai inisiatif untuk melakukan pembelian
barang tertentu.
2.
Influencer
individu yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Informasi
mengenai kriteria yang diberikan akan dipertimbangkan baik secara sengaja atau
tidak.
3.
Decider
Individu yang memutuskan apakah akan membeli atau tidak, apa
yang akan dibeli, bagaimana membelinya.
4.
Buyer
Individu yang melakukan transaksi pembelian sesungguhnya.
5.
User
Individu yang mempergunakan barang atau jasa yang dibeli.
Banyak faktor yang
mempengaruhi seseorang melakukan pembelian terhadap suatu produk. Manajemen perlu
mempelajari faktor-faktor tersebut agar program pemasarannya dapat lebih
berhasil. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah faktor ekonomi, psikologis,
sosiologis dan antropologis.
Alasan mengapa seseorang
membeli produk tertentu atau alasan mengapa membeli pada penjual tertentu akan
merupakan faktor yang sangat penting bagi perusahaan dalam menentukan desain
produk, harga, saluran distribusi, dan program promosi yang efektif, serta
beberapa aspek lain dari program pemasaran perusahaan.
Adapun beberapa teori perilaku konsumen sebagai berikut:
1.
Teori ekonomi mikro
Teori ini beranggapan bahwa setiap konsumen akan berusaha
memperoleh kepuasan maksimal. Mereka akan berupaya meneruskan pembeliannya
terhadap suatu produk apabila memperoleh kepuasan dari produk yang telah
dikonsumsinya, dimana kepuasan ini sebanding atau lebih besar dengan marginal
utility yang diturunkan dari pengeluaran yang sama untuk beberapa produk yang
lain.
2.
Teori psikologis
Teori ini mendasarkan diri pada faktor-faktor psikologis
individu yang dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan. Bidang psikologis
ini sangat kompoleks dalam menganalisis peirlaku konsumen, karena proses mental
tidak dapat diamati secara langsung.
3.
Teori antropoligis
Teori ini juga menekankan perilaku pembelian dari suatu kelompok
masyarakat yang ruang lingkupnya sangat luas, seperti kebudayaan, kelas sosial
dan sebagainya.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar