RSS

Selasa, 01 Januari 2013

Pengaruh Situasi


Faktor  situasional  adalah  kondisi sesaat yang muncul pada tempat dan waktu tertentu. Menurut Assael (1994 : 527) faktor situasi yaitu kemunculannya terpisah dari diri produk maupun konsumen. Dan menurut Belk (1975 : 158) mengartikan bahwa situasi sebagai semua faktor yang utama terhadap tempat dan situasi yang tidak menurut pengetahuan seseorang (intra individual) dan stimuli (alternatif pilihan) dan memiliki bukti dan pengaruh sistematis pada perilaku saat itu.
Pengaruh situasional adalah kekuatan sesaat yang tidak berasal dari dalam diri seseorang atau berasal dari produk atau merek yang dipasarkan (Wilkie, 1990 : 453). Pengaruh situasional pada konsumen adalah faktor personal dan lingkungan sementara yang muncul pada aktivitas konsumen, sehingga situasi konsumen meliputi faktor-faktor seperti berikut:
1.    Melibatkan waktu dan tempat dalam mana aktivitas konsumen terjadi
2.    Mempengaruhi tindakan konsumen seperti perilaku pembelian
3.    Tidak termasuk karakteristik personal yang berlaku dalam jangka panjang
Situasi konsumen relatif merupakan kejadian jangka pendek dan harus dibedakan dengan lingkungan makro atau faktor-faktor personal yang memiliki jangka waktu lama.
Pengaruh situasional telah menjadi pertimbangan bagi banyak peniliti perilaku konsumen. Kenyataannya semua perilaku konsumen mungkin dipengaruhi oleh pengaruh situasional. Peneliti harus mampu mengidentifikasi variabel situasional mana yang paling umum mempengaruhi perilaku konsumen.
Problem pemasaran dapat disederhanakan jika fokusnya hanya diarahkan pada situasi yang paling mempengaruhi pembelian produk. Penelitian telah menemukan bahwa faktor situasional mempengaruhi pilihan konsumen dengan mengubah kemungkinan pemilihan berbagai alternatif (Kolm, Monroe, dan Glazer, 1987 dan Titus dan Ernett, 1996).
Terdapat tiga jenis situasi berkaitan dengan pemasar (Assael, 1994 :527) yaitu diantaranya:
1.    Situasi konsumsi
Merupakan keadaan dimana merek digunakan. Misalnya suatu parfum mungkin digunakan untuk acara tertentu sedangkan parfum yang lain digunakan untuk sehari-hari. Konsumen mungkin minum kopi bubuk untuk menjamu tamu dan minum kopi instan untuk menu sehrai-hari. Situasi demikian sebagian dapat diantisipasi, misalnya akan pergi ke suatu tempat atau akan kedatangan tamu tertentu. Sebagian lain tidak bisa diantisipasi misalnya tiba-tiba ada tamu yang datang. Keadaan demikian memaksa konsumen membeli sesuatu secara cepat dan rela membayar lebih karena keterbatasan waktu untuk berkeliling mencari harga yang murah.
2.    Situasi pembelian
Berkaitan dengan (1) lingkungan di dalam toko seperti ketersediaan produk, perubahan harga, dan kemudahan belanja yang berkaitan dengan pilihan berbelanja. (2) situasi pembelian berkaitan dengan apakah produk yang dibeli untuk hadiah atau untuk dirinya sendiri. (3) situasi pembelian berkaitan dengan keadaan suasana hati konsumen ketika berbelanja. Keadaan senang atau keadaan sedang sulit mempengaruhi pemrosesan dan pencarian informasi tentang produk.
3.    Situasi komunikasi
Merupakan keadaan dimana konsumen terbuka untuk informasi baik dari orang seorang ataupun informasi yang bersifat impersonal. Situasi komunikasi dapat menentukan apakah konsumen akan mengumumkan, memahami, dan menahan informasi.
            Untuk memahami lebih lanjut tentang situasi, maka perlu diketahui tentang karakteristik situasi konsumsi dan situasi pembelian. Dengan mengacu pada pendapat Belk dan Assael (1994 : 530), Engel et. al., (1994 :210), dan Mowen (1990 :536) terdapat lima jenis situasi konsumen yaitu lingkungan fisik, lingkungan sosial, definisi tugas, perspektif waktu, dan pernyataan sebelumnya.


Sumber:
http://freespotmarketing.blogspot.com/2010/12/blog-post.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar