Faktor situasional adalah kondisi sesaat yang muncul pada tempat dan waktu tertentu. Menurut
Assael (1994 : 527) faktor situasi yaitu kemunculannya terpisah dari diri
produk maupun konsumen. Dan menurut Belk (1975 : 158) mengartikan bahwa situasi
sebagai semua faktor yang utama terhadap tempat dan situasi yang tidak menurut
pengetahuan seseorang (intra individual) dan stimuli (alternatif pilihan) dan
memiliki bukti dan pengaruh sistematis pada perilaku saat itu.
Pengaruh situasional adalah kekuatan
sesaat yang tidak berasal dari dalam diri seseorang atau berasal dari produk
atau merek yang dipasarkan (Wilkie, 1990 : 453). Pengaruh situasional pada
konsumen adalah faktor personal dan lingkungan sementara yang muncul pada
aktivitas konsumen, sehingga situasi konsumen meliputi faktor-faktor seperti
berikut:
1.
Melibatkan
waktu dan tempat dalam mana aktivitas konsumen terjadi
2.
Mempengaruhi
tindakan konsumen seperti perilaku pembelian
3.
Tidak
termasuk karakteristik personal yang berlaku dalam jangka panjang
Situasi konsumen relatif merupakan
kejadian jangka pendek dan harus dibedakan dengan lingkungan makro atau
faktor-faktor personal yang memiliki jangka waktu lama.
Pengaruh situasional telah menjadi
pertimbangan bagi banyak peniliti perilaku konsumen. Kenyataannya semua
perilaku konsumen mungkin dipengaruhi oleh pengaruh situasional. Peneliti harus
mampu mengidentifikasi variabel situasional mana yang paling umum mempengaruhi
perilaku konsumen.
Problem pemasaran dapat disederhanakan
jika fokusnya hanya diarahkan pada situasi yang paling mempengaruhi pembelian
produk. Penelitian telah menemukan bahwa faktor situasional mempengaruhi
pilihan konsumen dengan mengubah kemungkinan pemilihan berbagai alternatif
(Kolm, Monroe, dan Glazer, 1987 dan Titus dan Ernett, 1996).
Terdapat tiga jenis situasi berkaitan
dengan pemasar (Assael, 1994 :527) yaitu diantaranya:
1.
Situasi
konsumsi
Merupakan keadaan dimana merek digunakan.
Misalnya suatu parfum mungkin digunakan untuk acara tertentu sedangkan parfum
yang lain digunakan untuk sehari-hari. Konsumen mungkin minum kopi bubuk untuk
menjamu tamu dan minum kopi instan untuk menu sehrai-hari. Situasi demikian
sebagian dapat diantisipasi, misalnya akan pergi ke suatu tempat atau akan
kedatangan tamu tertentu. Sebagian lain tidak bisa diantisipasi misalnya
tiba-tiba ada tamu yang datang. Keadaan demikian memaksa konsumen membeli
sesuatu secara cepat dan rela membayar lebih karena keterbatasan waktu untuk
berkeliling mencari harga yang murah.
2.
Situasi
pembelian
Berkaitan dengan (1) lingkungan di dalam
toko seperti ketersediaan produk, perubahan harga, dan kemudahan belanja yang
berkaitan dengan pilihan berbelanja. (2) situasi pembelian berkaitan dengan
apakah produk yang dibeli untuk hadiah atau untuk dirinya sendiri. (3) situasi
pembelian berkaitan dengan keadaan suasana hati konsumen ketika berbelanja.
Keadaan senang atau keadaan sedang sulit mempengaruhi pemrosesan dan pencarian
informasi tentang produk.
3.
Situasi
komunikasi
Merupakan keadaan dimana konsumen terbuka
untuk informasi baik dari orang seorang ataupun informasi yang bersifat
impersonal. Situasi komunikasi dapat menentukan apakah konsumen akan
mengumumkan, memahami, dan menahan informasi.
Untuk
memahami lebih lanjut tentang situasi, maka perlu diketahui tentang
karakteristik situasi konsumsi dan situasi pembelian. Dengan mengacu pada
pendapat Belk dan Assael (1994 : 530), Engel et. al., (1994 :210), dan Mowen
(1990 :536) terdapat lima jenis situasi konsumen yaitu lingkungan fisik,
lingkungan sosial, definisi tugas, perspektif waktu, dan pernyataan sebelumnya.
Sumber:
http://freespotmarketing.blogspot.com/2010/12/blog-post.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar