RSS

Selasa, 08 Oktober 2013

Bisnis


Bisnis modern merupakan realitas yang sangat kompleks. Banyak faktor turut mempengaruhi dan menentukkan kegiatan bisnis, antara lain ada faktor organisatoris-manajerial, ilmiah-teknologis, dan politik-sosial-kultural. Kompleksitas bisnis itu berkaitan langsung dengan kompleksitas masyarakat modern sekarang. Sebagai kegiatan social, bisnis dengan banyak cara terjalin dengan kompleksitas bisnis modern itu. Semua faktor yang membentuk berbagai pendekatan ilmiah, khususnya ilmu ekonomi dan teori manajemen. Bisnis sebagai kegiatan sosial bisa disoroti dari tiga sudut pandang yang berbeda tetapi tidak selalu mungkin dipisahkan yaitu sudut pandang ekonomi, moral, dan hukum.


1.       Sudut pandang ekonomis

Bisnis adalah kegiatan ekonomis, dimana terjadinya kegiatan tukar-menukar, jual-beli, memproduksi-memasarkan, bekerja-memperkerjakan, dan interaksi manusiawi lainnya, dengan tujuan yaitu memperoleh keuntungan. Bisnis dapat dilukiskan sebagai kegiatan ekonomis yang kurang lebih terstruktur atau terorganisasi untuk menghasilkan keuntungan. Pencarian keuntungan dalam bisnis tidak bersifat sepihak, tetapi diadakan dalam interaksi. Bisnis berlangsung sebagai komunikasi social yang menguntungkan untuk kedua belah pihak yang melibatkan diri.
Teori ekonomi menjelaskan bagaimana dalam system ekonomi pasar bebas, para pengusaha dengan memanfaatkan sumber daya yang langka (tenaga kerja, bahan mentah, informasi/pengetahuan, modal) menghasilkan barang dan jasa yang berguna untuk masyarakat. Para produsen akan berusaha untuk meningkatkan penjualan sedemikian rupa, sehingga hasil bersih akan mengimbangi atau justru melebihi biaya produksi. Keseimbangan itu penting supaya perusahaan tidak merugi. Tetpai keseimbangan saja tidak cukup. Para pemilik perusahaan mengharapkan laba yang bias dipakai untuk ekspansi perusahaan atau tujuan lain. Jika kompetisi pada pasar bebas berfungsi dengan semestinya, akan menyusul efisiensi ekonomis, artinya hasil maksimal akan dicapai dengan pengetahuan minimal. Hal itu akan tampak dalam harga produk atau jasa yang paling menarik untuk public. Efisiensi merupakan kata kunci dalam ekonomi modern. Untuk mencapai tujuan itu para ekonom telah mengembangkan berbagai teknik atau kiat.

2.       Sudut pandang moral
Dengan tetap mengakui peranan sentral dari sudut pandang ekonomis dalam bisnis, perlu segera ditambahkan adanya sudut pandang lain lagi yang tidak boleh diabaikan, yaitu sudut pandnag moral.  Bsinis yang baik bukan saja bisnis yang menguntungkan. Bisnis yang baik adalah juga bisnis yang baik secara moral. Perilaku yang baik-juga dalam konteks bisnis- merupakan perilaku yang sesuai dnegan norma-norma moral, sedangkan perilaku buruk bertentangan dengan atau menyimpang dari norma-norma moral. Suatu perbuatan dapat dinilai baik menurut arti terdalam justru kalau memenuhi standar etis itu.

3.       Sudut pandang hukum
Suatu bisnis terkait juga oleh hokum. “Hukum Dagang” atau “hukum bisnis” merupakan cabang penting dari ilmu hukum modern. Dan dalam praktek hukum banyak masalah timbul dalam hubungan dengan bisnis, pada taraf nasional maupun internasional. Seperti etika pula, hukum merupakan sudut pandang normative, akrena menetapkan apa yang harus dilakukan atau yang tidak boleh dilakukan. Dari segi norma, hokum bahkan lebih  jelas dan pasti daripada etika, karena peraturan hokum dituliskan hitam atas putih dan ada sanksi tertentu bila melanggarnya.

sumber:
Bertens, Kees. 2000. Pengantar Etika Bisnis. Yogyakarta: Kanisius.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar