Karya
Tulis Ilmiah
Karya tulis
ilmiah merupakan karya tulis ilmu pengetahuan yang menyajikan suatu fakta umum
dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Suatu karya tulis
ilmiah dapat dibuktikan kebenarannya. Karya tulis ilmiah menggunakan penulisan
bahasa yang kongkrit dengan gaya bahasa yang formal. Berikut ciri-ciri dari
karya tulis ilmiah:
·
Menyajikan fakta objektif secara
sistematis.
·
Pernyataannya cermat, tepat, benar dan
tidak memuat terkaan.
·
Penulisnya tidak mengejar keuntungan
pribadi.
·
Penyusunannya dilaksanakan secara
sistematis, konseptual dan prosedural.
·
Tidak memuat pandangan-pandangan tanpa
dukungan fakta.
·
Tidak emotif menonjolkan perasaan.
·
Tidak bersifat argumentatif, tetapi
kesimpulannya terbentuk atas dasar fakta.
Karya
Tulis Populer
Karya tulis
populer merupakan karya tulis yang ditujukan untuk masyarakat umum. Bahan
pembicaraan dalam karangan pengetahuan populer itu biasanya mengenai kehidupan
sehari-hari dan bukan hal yang bersifat ilmiah tinggi.
Berikut ciri-ciri karya ilmiah
populer menurut Hakim (2004 : 57) yaitu:
- Bahan berupa fakta yang objektif.
- Penyajian menggunakan bahasa yang cermat, tidak terlalu formal tetapi tetap taat asas, disusun secara sistematis, dan tidak memuat hipotesis.
- Sikap penulis tidak memancing pertanyaan-pertanyaan yang meragukan.
- Penyimpulan dilakukan dengan memberikan fakta.
Karya
Tulis Non-Ilmiah
Karya
tulis non-ilmiah merupakan karya tulis ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta pribadi. Karya tulis ini bervariasi
bahan topiknya dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung oleh fakta
umum. Bahasa yang digunakan bisa kongkrit atau abstrak, gaya bahasanya dapat
secara formal dan teknis, atau formal dan populer. Karya tulis non ilmiah
ditulis berdasarkan fakta pribadi yang sifatnya subjektif, misalnya fakta yang
disimpulkan dari data hasil wawancara. Oleh karena itu karya tulis pengetahuan
yang ditulis berdasar kuesioner atau hasil tes-tes lainnya (dalam pendidikan)
adalah karya tulis yang bersifat non-ilmiah, meskipun subyeknya ilmu
pengetahuan dan metode pengumpulan data direncanakan secara ilmiah, serta
diproses menurut statistika. Berikut ciri-ciri dari karya tulis
non-ilmiah:
·
Penyajiannya lebih bersifat subjektif.
·
Mengandung usulan dengan efek dan
kesimpulan yang diharapkan penulis.
· Bersifat persuasif, sesuai dengan
keyakinan penulis yang mengajak pembaca untuk berubah pendapat.
·
Pandangan yang dikemukankan penulis
tidak didukung fakta umum.
· Motivasinya lebih mementingkan diri
sendiri, karena itu isinya bisa melebih-lebihkan sesuatu.
· Kesimpulan penulis lebih bersifat
argumentatif, sehingga kurang atau tidak membiarkan fakta berbicara sendiri.
Sikap
Ilmiah
Penulis
suatu karya ilmiah sebaiknya memiliki sikap-sikap ilmiah agar karyanya dapat
dipertanggungjawabkan, baik kepada masyarakat maupun kepada diri sendiri.
Menurut
Brotowidjoyo (1985:33-34), orang yang berjiwa ilmiah adalah orang yang memiliki
tujuh macam sikap ilmiah. Ketujuh macam sikap tersebut diantaranya yaitu:
1) Sikap
ingin tahu
Sikap ini diwujudkan dengan selalu
bertanya mengenai berbagai hal. Mengapa demikian? Apa saja unsur-unsurnya? Bagaimana
kalau diganti dengan komponen lain?
2) Sikap
kritis
Sikap ini direalisasikan dengan
mencari informasi sebanyak-banyaknya, baik dengan jalan bertanya kepada siapa
saja yang diperkirakan mengetahui masalah maupun dengan membaca sebelum
menentukan pendapat untuk ditulis.
3) Sikap
terbuka
Sikap ini dinyatakan dengan selalu
bersedia mendengarkan keterangan dan argumentasi orang lain.
4) Sikap
objektif
sikap ini diperlihatkan dengan cara
menyatakan apa adanya, tanpa dibarengi oleh perasaan pribadi.
5) Sikap
rela menghargai karya orang lain
Sikap ini diwujudkan dengan
mengutip dan menyatakan terima kasih atas karangan orang lain, dan
menganggapnya sebagai karya yang orisinil milik pengarang asli.
6) Sikap
berani mempertahankan kebenaran
Sikap ini mempertahankan kebenaran
diwujudkan dengan membela fakta atas hasil penelitiannya.
7) Sikap
menjangkau ke depan
Sikap ini dibuktikan dengan sikap “futuristik”,
yaitu berpandangan jauh, mampu membuat hipotesis dan membuktikan, bahkan mampu
menyusun suatu teori baru.
Sumber:
Arifin, Zaenal. 1998. Dasar-Dasar Penulisan Karya Ilmiah.
Jakarta: Grasindo.
AG, Haryanto, Hartono Ruslijanto, dan Datu Mulyono.
2000. Metode Penulisan dan Penyajian
Karya Ilmiah. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar